Suatu bangsa harus mampu mempraktikkan ideologi bangsanya dalam berbagai langkah konkret.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memandang perlu mempraktikkan ideologi bangsa secara konkret untuk merespons setiap tantangan, seperti ketegangan politik global, perkembangan teknologi, mutasi berbagai penyakit, hingga perubahan iklim.

"Di luar kita hari ini terhadap derasnya perkembangan teknologi informasi, ketegangan politik global, perubahan iklim, dan mutasi berbagai penyakit seperti halnya COVID-19 yang sekarang sudah tertangani," kata Yudian dalam pernyataan video di YouTube Sekretariat Presiden, dipantau di Jakarta, Rabu.

Suatu bangsa, lanjut dia, harus mampu mempraktikkan ideologi bangsanya dalam berbagai langkah konkret untuk merespons setiap tantangan yang hadir.

Yudian mengemukakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa memberikan kerangka nilai yang harus menerjemahkannya dalam berbagai kebijakan yang berorientasi pada persatuan nasional, tata kelola yang baik, dan kemaslahatan publik.

Kelahiran Pancasila sebagai ideologi negara, menurut dia, merupakan pijakan awal bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

"Kebulatan tekad menyatukan pandangan hidup seluruh elemen bangsa, memberikan keyakinan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan lahiriah, bahkan rahmat dari Tuhan," katanya menegaskan.

Bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila, kata Yudian, terbukti telah berhasil hidup saling menghormati dan saling sayang menyayangi. Perilaku ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari sejarah masa depan umat manusia

"Yang akan terus mewariskan keluhuran jiwa sebagai rasa syukur kita pada lima konsensus, yaitu ketuhanan, keagamaan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial,” ujarnya.

Yudian menilai kemerdekaan telah memberi kenikmatan bagi bangsa Indonesia. Namun, untuk bisa mencatatkan sejarah masa depan, Indonesia tetap harus memiliki kebesaran jiwa.

"Tegasnya adalah mampu memandang ke dalam sebagai kesatuan, dan mampu memandang ke luar tentunya juga sebagai kesatuan," katanya.

BPIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi bagian penting dalam menyelesaikan tantangan bangsa saat ini dan ke depan.

Ia menyatakan bahwa pihaknya siap hadir sebagai saudara sebangsa yang bersama-sama mampu membangun kemajuan yang memulainya dari diri sendiri. Dengan demikian, tercipta gotong royong yang merupakan inti dari nilai Pancasila berjalan dalam setiap dimensinya.

"Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022. Mari kita bangkit bersama membangun peradaban dunia," pungkas Yudian.

Baca juga: Presiden RI ajak anak muda bangsa bumikan Pancasila

Baca juga: Presiden beli cabai kecil 5 gelas di Pasar Mbongawani Ende


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022