Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Pancasila dan demokrasi akan hidup subur dalam kehidupan kebangsaan apabila para elite bangsa dan pemimpin di Tanah Air meletakkan Pancasila dalam spektrum pemikiran yang luas.
“Pancasila dan demokrasi sejatinya akan hidup subur dan meluas dalam kehidupan kebangsaan manakala para elite bangsa dan para pemimpin negara ini meletakkan Pancasila dalam sketsa besar, dalam spektrum pemikiran luas,” kata Haedar saat memberikan pidato kunci dalam diskusi bertajuk “Pancasila dan Demokrasi di Indonesia: Menyelami Pemikiran Prof. Ahmad Syafii Maarif", sebagaimana dipantau dalam kanal YouTube CSIS Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut, lanjut dia, merupakan buah pemikiran Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii yang ditujukan agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya diamalkan secara verbal oleh segenap bangsa Indonesia, tetapi benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Haedar Nashir minta tokoh Malaysia-Indonesia tinggalkan konflik lampau
Di samping itu, Haedar menyampaikan bahwa Buya Syafii semasa hidupnya senantiasa mengingatkan bangsa Indonesia mengenai keharusan dalam mengamalkan, mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Buya Syafii, tambah dia, selalu mengajak seluruh bangsa Indonesia membumikan kelima sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar dasar negara tersebut tidak hanya menjadi retorika dan dogma atau ajaran yang harus diterima sebagai hal yang baik tanpa penolakan, namun melekat di jiwa setiap anak bangsa dan menjadi pedoman hidup.
Baca juga: Haedar minta Kabinet Indonesia Maju tidak terpengaruh dinamika politik
Baca juga: Haedar Nashir: Perlu pengembangan internasionalisasi Muhammadiyah
“Dalam konteks Pancasila secara keseluruhan, dari kelima sila, Buya Syafii selalu mengajak kita untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan kebangsaan, termasuk dalam kehidupan bernegara yang diperankan para elite bangsa,” ujar Haedar.
Pada kesempatan yang sama, Haedar mengenang Buya Syafii sebagai sosok yang meninggalkan banyak jejak penting bagi bangsa Indonesia.
Dia menilai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu telah meninggalkan jejak berupa mutiara pemikiran dan langkah yang bermakna besar bagi bangsa Indonesia, seperti cara yang dapat ditempuh untuk mempertahankan, membumikan nilai-nilai Pancasila, dan demokrasi.
“Pancasila dan demokrasi sejatinya akan hidup subur dan meluas dalam kehidupan kebangsaan manakala para elite bangsa dan para pemimpin negara ini meletakkan Pancasila dalam sketsa besar, dalam spektrum pemikiran luas,” kata Haedar saat memberikan pidato kunci dalam diskusi bertajuk “Pancasila dan Demokrasi di Indonesia: Menyelami Pemikiran Prof. Ahmad Syafii Maarif", sebagaimana dipantau dalam kanal YouTube CSIS Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut, lanjut dia, merupakan buah pemikiran Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii yang ditujukan agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya diamalkan secara verbal oleh segenap bangsa Indonesia, tetapi benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Haedar Nashir minta tokoh Malaysia-Indonesia tinggalkan konflik lampau
Di samping itu, Haedar menyampaikan bahwa Buya Syafii semasa hidupnya senantiasa mengingatkan bangsa Indonesia mengenai keharusan dalam mengamalkan, mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Buya Syafii, tambah dia, selalu mengajak seluruh bangsa Indonesia membumikan kelima sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar dasar negara tersebut tidak hanya menjadi retorika dan dogma atau ajaran yang harus diterima sebagai hal yang baik tanpa penolakan, namun melekat di jiwa setiap anak bangsa dan menjadi pedoman hidup.
Baca juga: Haedar minta Kabinet Indonesia Maju tidak terpengaruh dinamika politik
Baca juga: Haedar Nashir: Perlu pengembangan internasionalisasi Muhammadiyah
“Dalam konteks Pancasila secara keseluruhan, dari kelima sila, Buya Syafii selalu mengajak kita untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan kebangsaan, termasuk dalam kehidupan bernegara yang diperankan para elite bangsa,” ujar Haedar.
Pada kesempatan yang sama, Haedar mengenang Buya Syafii sebagai sosok yang meninggalkan banyak jejak penting bagi bangsa Indonesia.
Dia menilai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu telah meninggalkan jejak berupa mutiara pemikiran dan langkah yang bermakna besar bagi bangsa Indonesia, seperti cara yang dapat ditempuh untuk mempertahankan, membumikan nilai-nilai Pancasila, dan demokrasi.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment