Tentu saja dukungan dari masyarakat Suku Dayak sangat-sangat dibutuhkan.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dukungan masyarakat Suku Dayak sangat dibutuhkan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka perhelatan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, sebagaimana disaksikan secara daring dari Jakarta.

“Saya sangat senang, sangat terhormat dapat hadir bersilaturahmi, bertemu dengan keluarga besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng dalam sebuah pertemuan besar yang sangat mulia pada pagi hari ini,” kata Jokowi mengawali sambutannya.

Presiden kemudian menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang diberikan masyarakat Kalimantan, utamanya dari Suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.

Menurutnya, dukungan Suku Dayak sangat dibutuhkan dalam pembangunan IKN.

“Karena kita akan membangun Ibu Kota Nusantara, di Pulau Kalimantan, tentu saja dukungan dari masyarakat Suku Dayak sangat-sangat dibutuhkan,” kata Jokowi.

Jokowi kemudian menanyakan langsung kepada ribuan peserta TBBR yang hadir mengenai dukungan itu.

Apakah saudara-saudara betul-betul mendukung benar? Ibu Kota Nusantara di Kalimantan?” tanya Jokowi yang langsung diamini para peserta TBBR.

Pada kesempatan itu Presiden juga sempat menanyakan asal peserta TTBR. Presiden menilai para peserta kegiatan TBBR memiliki semangat tinggi, karena rela datang ke acara tersebut dari berbagai penjuru Kalimantan.

“Tadi di depan saya tanyakan bapak-ibu dari mana? Dari Sintang . Bapak-ibu dari mana? Dari Melawi. Bapak-ibu dari mana? Dari Badau. Dari mana? Nangabadau. Dan dari sini kan tidak dekat, ada yang delapan jam, ada yang empat jam, ada yang pagi-pagi tadi masih gelap subuh sudah sampai di sini benar? Ini menunjukkan bahwa semangat bapak-ibu dan saudara-saudara adalah semangat yang tinggi,” ujar Presiden.
Baca juga: Presiden Joko Widodo kunker ke Kalbar

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2022