Kupang (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak warga korban bencana badai siklon tropis Seroja di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar mulai membangun usaha ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.
"Bapak ibu kan rumahnya di pinggir jalan, ini sangat strategis untuk membangun usaha ekonomi," katanya di Kelurahan Babau, Kabupaten Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat berdialog dengan warga korban bencana badai siklon tropis Seroja yang menerima bantuan delapan rumah di Kelurahan Babau, dalam kunjungan yang didampingi para pejabat Kementerian Sosial serta pemerintah kabupaten.
Tri Rismaharini mengajak warga agar bisa belajar dan membuka usaha seperti toko kelontong di sekitar rumah mereka yang berada di pinggir jalur jalan utama Pulau Timor karena potensi pendapatan bisa masuk setiap hari.
Dengan usaha ekonomi seperti itu, kata dia, maka ke depan bisa ada dukungan bantuan dari Kementerian Sosial untuk pengembangan usaha.
Baca juga: Menteri Sosial serahkan bantuan rumah bagi korban badai Seroja di NTT
Ia menyebutkan usaha ekonomi lain juga bisa dijalankan seperti kain tenun yang bisa didukung dengan bantuan alat tenun dan benang.
"Kalau mama-mama bisa membuat tenun, dijual di sini saja, tidak usah jauh-jauh, di rumah masing-masing, tinggal dipasang keterangan dijual kerajinan tenun, itu bisa bagus," katanya.
Dirinya mengetahui bahwa banyak warga yang menginginkan usaha ternak babi, namun usaha seperti itu tidak bisa mendatangkan keuntungan dalam waktu cepat.
"Tidak apa-apa beternak babi, tetapi menurut saya usaha seperti itu terlalu lama untuk mendapatkan keuntungan, bisa berbulan-bulan dulu," katanya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan warga agar merintis usaha dengan potensi keuntungan yang lebih cepat untuk menopang perekonomian rumah tangga.
Tri Rismaharini menambahkan warga korban badai Seroja yang terjadi pada April 2021 memang mengalami kondisi yang sulit sehingga harus terus memiliki semangat yang kuat untuk memperbaiki kondisi kehidupan.
"Bapak ibu, Tuhan tidak akan pernah mencoba di luar kemampuan kita, jadi kita harus kuat. Saya tahu memang kondisinya berat. Saya juga berpikir bagaimana bisa terus membantu sesuai tupoksi saya," katanya.
Baca juga: Kemensos gelar doa bersama untuk keselamatan bangsa
Baca juga: Menteri Sosial kunjungi warga terdampak gempa di pelosok Cianjur
"Bapak ibu kan rumahnya di pinggir jalan, ini sangat strategis untuk membangun usaha ekonomi," katanya di Kelurahan Babau, Kabupaten Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat berdialog dengan warga korban bencana badai siklon tropis Seroja yang menerima bantuan delapan rumah di Kelurahan Babau, dalam kunjungan yang didampingi para pejabat Kementerian Sosial serta pemerintah kabupaten.
Tri Rismaharini mengajak warga agar bisa belajar dan membuka usaha seperti toko kelontong di sekitar rumah mereka yang berada di pinggir jalur jalan utama Pulau Timor karena potensi pendapatan bisa masuk setiap hari.
Dengan usaha ekonomi seperti itu, kata dia, maka ke depan bisa ada dukungan bantuan dari Kementerian Sosial untuk pengembangan usaha.
Baca juga: Menteri Sosial serahkan bantuan rumah bagi korban badai Seroja di NTT
Ia menyebutkan usaha ekonomi lain juga bisa dijalankan seperti kain tenun yang bisa didukung dengan bantuan alat tenun dan benang.
"Kalau mama-mama bisa membuat tenun, dijual di sini saja, tidak usah jauh-jauh, di rumah masing-masing, tinggal dipasang keterangan dijual kerajinan tenun, itu bisa bagus," katanya.
Dirinya mengetahui bahwa banyak warga yang menginginkan usaha ternak babi, namun usaha seperti itu tidak bisa mendatangkan keuntungan dalam waktu cepat.
"Tidak apa-apa beternak babi, tetapi menurut saya usaha seperti itu terlalu lama untuk mendapatkan keuntungan, bisa berbulan-bulan dulu," katanya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan warga agar merintis usaha dengan potensi keuntungan yang lebih cepat untuk menopang perekonomian rumah tangga.
Tri Rismaharini menambahkan warga korban badai Seroja yang terjadi pada April 2021 memang mengalami kondisi yang sulit sehingga harus terus memiliki semangat yang kuat untuk memperbaiki kondisi kehidupan.
"Bapak ibu, Tuhan tidak akan pernah mencoba di luar kemampuan kita, jadi kita harus kuat. Saya tahu memang kondisinya berat. Saya juga berpikir bagaimana bisa terus membantu sesuai tupoksi saya," katanya.
Baca juga: Kemensos gelar doa bersama untuk keselamatan bangsa
Baca juga: Menteri Sosial kunjungi warga terdampak gempa di pelosok Cianjur
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment