Jakarta (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengumumkan nama-nama yang berhasil meraih Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro Tahun 2022.
"Ini adalah penghargaan yang tidak lekang oleh waktu, masih tetap bertahan," kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Atal, Anugerah Adinegoro semakin kaya dengan kategori dan menjadi pilihan yang bagus. Sehingga penghargaan jurnalistik tertinggi di Tanah Air itu dinilai semakin prestisius apalagi diumumkan di puncak Hari Pers Nasional (HPN).
"Penghargaan jurnalistik ini akan tetap eksis ke depan," ucap Atal.
Dari segi kualitas, syarat liputan berkedalaman di Anugerah Jurnalistik Adinegoro justru menuntut wartawan untuk meningkatkan keahliannya. Hal itu menjadi alasan penghargaan Adinegoro akan terus hidup.
Baca juga: Wali Kota Medan raih Anugerah Kebudayaan PWI 2023
Senada dengan Ketua Umum PWI, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menilai karya-karya jurnalistik peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 menunjukkan bahwa sikap kritis pers Tanah Air tidak padam.
"Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil, terselip pesan seperti itu saya kira," katanya.
Menurut Usman, dengan pengetahuan yang memadai, maka berita yang ditulis wartawan akan berbeda, punya analisis tajam, perspektif baik serta kedalaman. Kedalaman dan kelengkapan itu penting terutama di era media sosial yang hanya menampilkan berita tidak utuh.
Sementara itu, Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti menyebut dari tujuh kategori, liputan berkedalaman untuk media siber paling banyak diikuti peserta.
"Dari sekian banyak itu, juri melihat dan memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan," ujarnya.
Baca juga: PWI Pusat upayakan kepala daerah di AK-PWI tak terlibat masalah hukum
Dari keseluruhan nominasi terpilih tujuh karya peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022. Masing-masing berdasarkan liputan berkedalaman untuk media cetak, siber, televisi, dan radio. Berikutnya, foto berita untuk media cetak dan media siber serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.
Untuk kategori jurnalistik foto dimenangkan Hayu Yudha Prabowo dari Kliktimes.com dengan berjudul "Tolong Korban" yang terbit pada 2 Oktober 2022. Selanjutnya, kategori jurnalistik siber diraih Satrio Pangarso Wisanggeni, Margaretha Puteri Rosalina, dan Albertus Krisna dari Kompas.id dengan judul "Mau Cepat Impas, Pililh Kuliah Keguruan atau Kedokteran" yang terbit pada 29 Juli 2022.
Berikutnya, untuk pemenang kategori jurnalistik radio disabet Salma Amin dari RRI Nunukan dengan karyanya berjudul "Tanah Kami Indonesia Selamanya" yanv tayang pada 5 September 2022. Untuk kategori jurnalistik karikatur, dimenangkan Thommy Thomdean dari Kompas dengan judul "Tragedi Bola" yang terbit pada 5 Oktober 2022.
Kemudian, pemenang kategori jurnalistik video media sosial diraih Klena Wisnu Sapta Nugraha bersama tim dari Narasi dengan karya berjudul "Momen-Momen Brutal Menjelang Kematian Massal" yang tayang pada 14 Oktober 2022.
Untuk kategori jurnalistik cetak, dimenangkan Farid S. Maulana dari Jawa Pos dengan karya berjudul "Jangan Sampai 135 Nyawa Cuma Jadi Angka: Pengingat dari Lagu, Mural, dan QR Art" yang terbit pada 11 Oktober 2022.
Terakhir, kategori jurnalistik televisi diraih Maryo Sarong dari Kompas TV dengan karyanya berjudul "Berkas Kompas Episode Siapa Jaga Masyarakat Adat?" yang tayang pada 7 Juli 2022.
Penghargaan Anugerah Adinegoro 2022 akan diserahkan kepada para pemenang di hadapan Presiden Joko Widodo saat puncak HPN pada 9 Februari 2023 di Medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Jurnalis dan blogger berkompetisi di "Bright Future Competition 2023"
"Ini adalah penghargaan yang tidak lekang oleh waktu, masih tetap bertahan," kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Atal, Anugerah Adinegoro semakin kaya dengan kategori dan menjadi pilihan yang bagus. Sehingga penghargaan jurnalistik tertinggi di Tanah Air itu dinilai semakin prestisius apalagi diumumkan di puncak Hari Pers Nasional (HPN).
"Penghargaan jurnalistik ini akan tetap eksis ke depan," ucap Atal.
Dari segi kualitas, syarat liputan berkedalaman di Anugerah Jurnalistik Adinegoro justru menuntut wartawan untuk meningkatkan keahliannya. Hal itu menjadi alasan penghargaan Adinegoro akan terus hidup.
Baca juga: Wali Kota Medan raih Anugerah Kebudayaan PWI 2023
Senada dengan Ketua Umum PWI, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menilai karya-karya jurnalistik peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 menunjukkan bahwa sikap kritis pers Tanah Air tidak padam.
"Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil, terselip pesan seperti itu saya kira," katanya.
Menurut Usman, dengan pengetahuan yang memadai, maka berita yang ditulis wartawan akan berbeda, punya analisis tajam, perspektif baik serta kedalaman. Kedalaman dan kelengkapan itu penting terutama di era media sosial yang hanya menampilkan berita tidak utuh.
Sementara itu, Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti menyebut dari tujuh kategori, liputan berkedalaman untuk media siber paling banyak diikuti peserta.
"Dari sekian banyak itu, juri melihat dan memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan," ujarnya.
Baca juga: PWI Pusat upayakan kepala daerah di AK-PWI tak terlibat masalah hukum
Dari keseluruhan nominasi terpilih tujuh karya peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022. Masing-masing berdasarkan liputan berkedalaman untuk media cetak, siber, televisi, dan radio. Berikutnya, foto berita untuk media cetak dan media siber serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.
Untuk kategori jurnalistik foto dimenangkan Hayu Yudha Prabowo dari Kliktimes.com dengan berjudul "Tolong Korban" yang terbit pada 2 Oktober 2022. Selanjutnya, kategori jurnalistik siber diraih Satrio Pangarso Wisanggeni, Margaretha Puteri Rosalina, dan Albertus Krisna dari Kompas.id dengan judul "Mau Cepat Impas, Pililh Kuliah Keguruan atau Kedokteran" yang terbit pada 29 Juli 2022.
Berikutnya, untuk pemenang kategori jurnalistik radio disabet Salma Amin dari RRI Nunukan dengan karyanya berjudul "Tanah Kami Indonesia Selamanya" yanv tayang pada 5 September 2022. Untuk kategori jurnalistik karikatur, dimenangkan Thommy Thomdean dari Kompas dengan judul "Tragedi Bola" yang terbit pada 5 Oktober 2022.
Kemudian, pemenang kategori jurnalistik video media sosial diraih Klena Wisnu Sapta Nugraha bersama tim dari Narasi dengan karya berjudul "Momen-Momen Brutal Menjelang Kematian Massal" yang tayang pada 14 Oktober 2022.
Untuk kategori jurnalistik cetak, dimenangkan Farid S. Maulana dari Jawa Pos dengan karya berjudul "Jangan Sampai 135 Nyawa Cuma Jadi Angka: Pengingat dari Lagu, Mural, dan QR Art" yang terbit pada 11 Oktober 2022.
Terakhir, kategori jurnalistik televisi diraih Maryo Sarong dari Kompas TV dengan karyanya berjudul "Berkas Kompas Episode Siapa Jaga Masyarakat Adat?" yang tayang pada 7 Juli 2022.
Penghargaan Anugerah Adinegoro 2022 akan diserahkan kepada para pemenang di hadapan Presiden Joko Widodo saat puncak HPN pada 9 Februari 2023 di Medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Jurnalis dan blogger berkompetisi di "Bright Future Competition 2023"
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment