Presiden memberikan arahan untuk tidak perlu dilakukan pemeriksaan dan penahanan
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan pemotor yang menerobos iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tidak diperiksa maupun ditahan.

Istana menjelaskan kronologi kejadian tersebut berawal saat Presiden Jokowi tiba di Pasar Terong, Kota Makassar, Rabu sore (29/3).

Bey menceritakan rangkaian presiden berhenti di Jalan G. Bawakaraeng. Setelah tiba, Presiden Jokowi menyapa masyarakat dan para pedagang yang telah menunggu di pasar tersebut.

Rangkaian kendaraan presiden yang telah kosong atau tidak ada Presiden Jokowi dalam mobil tersebut bergerak menuju sisi lain Jalan Pasar Terong, yaitu di Jalan Masjid Raya, guna menjemput Presiden Jokowi di titik akhir kunjungan tersebut.

"Saat rangkaian tersebut bergerak, ada pemotor yang menerobos dan melintas di depan iring-iringan (mobil presiden). Tidak ada korban dalam peristiwa ini," kata Bey dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Jokowi jajal kereta api dari Maros ke Rammang-Rammang Sulsel

Pihak wilayah awalnya hendak mengamankan pemotor tersebut. Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay melaporkan kejadian tersebut kepada Presiden Jokowi.

"Presiden memberikan arahan untuk tidak perlu dilakukan pemeriksaan dan penahanan kepada pemotor tersebut," kata Bey.

Presiden Jokowi hanya meminta petugas meningkatkan sosialisasi tentang keamanan dan ketertiban berlalu lintas kepada masyarakat.

Kegiatan Jokowi di Pasar Terong, Makassar, merupakan salah satu agenda kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan. Jokowi menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Terong sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit serta menyapa para pedagang takjil.

Baca juga: Jokowi: Pasar induk beras di Sulsel bagus untuk kontrol stok

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023