Tujuannya adalah untuk menjajaki dan memperluas peluang pasar serta investasi di negara-negara Afrika tersebut
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah melakukan kunjungan ke tiga negara Afrika, yaitu Afrika Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Kenya, untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke negara tersebut.

"“Pak Menko Luhut melakukan kunjungan ini untuk mempersiapkan serangkaian deliverables (hasil) yang penting dalam rangka kunjungan mendatang dari Presiden Republik Indonesia. Kami percaya bahwa persiapan yang matang akan memberikan hasil yang maksimal dalam kunjungan tersebut," kata Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Jodi menuturkan selain melakukan persiapan kunjungan Presiden Jokowi, kunjungan Luhut ke tiga negara Afrika juga dilakukan untuk bertemu dengan para pemimpin dan pejabat tinggi negara-negara tersebut.

"Pak Menko Luhut juga bertemu dengan para pemimpin dan pejabat tinggi di negara-negara tersebut. Tujuan pertemuan ini adalah untuk memperkuat hubungan bilateral dan mengeksplorasi peluang kerja sama yang lebih lanjut," katanya.

Jodi menegaskan salah satu aspek penting dari kunjungan ke Afrika kali ini adalah dibawanya delegasi delegasi bisnis Indonesia dari berbagai sektor. Delegasi tersebut mencakup sektor seperti sapi, minyak kelapa sawit, pertambangan, dan migas.

"Tujuannya adalah untuk menjajaki dan memperluas peluang pasar serta investasi di negara-negara Afrika tersebut. Kami yakin bahwa ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia dan negara-negara tersebut," imbuh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves itu.

Sebelumnya, pada akhir Januari 2023 lalu, Luhut melakukan kunjungan kerja ke tiga negara di Afrika yakni Republik Kenya, Republik Demokratik Kongo (RDK), dan Zimbabwe untuk membahas beberapa isu strategis dan kerja sama di sejumlah bidang.

Dalam pertemuan dengan Presiden Kenya William Samoei Ruto, beberapa isu strategis yang dibahas antara lain terkait industri pertambangan berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan hijau dan pintar (green and smart port).

Selain itu, juga kerja sama perkebunan kelapa sawit, transisi energi, sistem digitalisasi, AIS Forum, kerja sama pertahanan, dan hubungan perdagangan.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri RDK Jean-Michael, ada empat isu yang dibahas di antaranya kerja sama terkait hutan tropis berkelanjutan dan aksi iklim, percepatan energi terbarukan, industri pertambangan yang berkelanjutan, dan pengembangan infrastruktur.

Adapun dengan Presiden Republik Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, Luhut mendiskusikan lima isu strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi, di antaranya industri pertambangan berkelanjutan dan transisi energi, bidang kesehatan, pengembangan infrastruktur transportasi, kerja sama hutan lestari, dan ekonomi digital.

Pemerintah Indonesia sendiri tengah terus membangun Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) atau kerja sama antara negara-negara berkembang.

Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang, untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak dieksploitasi negara-negara maju.

Baca juga: Luhut sambangi IMF bahas permintaan pencabutan ekspor nikel
Baca juga: Menko Marves: Indonesia berpotensi jadi negara berpendapatan tinggi
Baca juga: Menko Luhut sebut dana JETP 20 miliar dollar AS tak kunjung cair

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023