Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
"Saya menghargai dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia, termasuk dukungan yang ditunjukkan dalam KTT Kelompok Negara Melanesia (MSG) bulan lalu," kata Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marabe di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis.
Dalam KTT MSG yang dihadiri delegasi Indonesia sebagai associated member, para pemimpin kawasan Melanesia menegaskan kembali pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia atas Papua, seperti tertulis dalam komunike bersama yang dirilis pasca pertemuan.
Baca juga: PM China: China dan ASEAN tangani perbedaan pendapat melalui dialog
Pertemuan yang dihadiri antara lain oleh Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini itu sempat mengundang perhatian ketika delegasi Indonesia melakukan walk out ketika pemimpin separatis Persatuan Pembebasan Gerakan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda akan berpidato.
Aksi Indonesia yang keluar dari ruangan ketika Wenda berpidato merupakan protes dalam isu Papua, yang ditegaskan sebagai kedaulatan Indonesia.
Selain isu kedaulatan, dalam pertemuan dengan PM Marabe, Presiden Jokowi menyinggung tentang kegiatan ekonomi kedua negara yang kembali hidup setelah pembukaan perbatasan Skouw-Wutung.
Baca juga: KBRI bantu pulangkan nelayan Indonesia yang ditahan di Papua Nugini
Jokowi juga mengapresiasi dimulainya penerbangan langsung antara Port Moresby dan Denpasar, yang akan semakin mendukung konektivitas dan ekonomi kedua negara.
Sementara itu, PM Marabe menegaskan dukungannya terhadap Indonesia dan kesediaan Presiden Jokowi untuk menemuinya di tengah kesibukan penyelenggaraan KTT ASEAN.
"Saya ingin mengapresiasi persahabatan, kemitraan, dan kedekatan pribadi Anda dengan Papua Nugini yang akan semakin kuat," ujar Marabe.
Baca juga: PM Papua Nugini tiba di Indonesia hadiri KTT ASEAN
"Saya menghargai dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia, termasuk dukungan yang ditunjukkan dalam KTT Kelompok Negara Melanesia (MSG) bulan lalu," kata Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marabe di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis.
Dalam KTT MSG yang dihadiri delegasi Indonesia sebagai associated member, para pemimpin kawasan Melanesia menegaskan kembali pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia atas Papua, seperti tertulis dalam komunike bersama yang dirilis pasca pertemuan.
Baca juga: PM China: China dan ASEAN tangani perbedaan pendapat melalui dialog
Pertemuan yang dihadiri antara lain oleh Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini itu sempat mengundang perhatian ketika delegasi Indonesia melakukan walk out ketika pemimpin separatis Persatuan Pembebasan Gerakan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda akan berpidato.
Aksi Indonesia yang keluar dari ruangan ketika Wenda berpidato merupakan protes dalam isu Papua, yang ditegaskan sebagai kedaulatan Indonesia.
Selain isu kedaulatan, dalam pertemuan dengan PM Marabe, Presiden Jokowi menyinggung tentang kegiatan ekonomi kedua negara yang kembali hidup setelah pembukaan perbatasan Skouw-Wutung.
Baca juga: KBRI bantu pulangkan nelayan Indonesia yang ditahan di Papua Nugini
Jokowi juga mengapresiasi dimulainya penerbangan langsung antara Port Moresby dan Denpasar, yang akan semakin mendukung konektivitas dan ekonomi kedua negara.
Sementara itu, PM Marabe menegaskan dukungannya terhadap Indonesia dan kesediaan Presiden Jokowi untuk menemuinya di tengah kesibukan penyelenggaraan KTT ASEAN.
"Saya ingin mengapresiasi persahabatan, kemitraan, dan kedekatan pribadi Anda dengan Papua Nugini yang akan semakin kuat," ujar Marabe.
Baca juga: PM Papua Nugini tiba di Indonesia hadiri KTT ASEAN
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment