Temasek Foundation kembali mendukung program kolaborasi antara BPSDMI Kemenperin RI dengan Singapore Polytechnic dalam program pelatihan SDM terkait industri 4.0
Jakarta (ANTARA) - Presiden Singapura Halimah Yacob dan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita memantau langsung lokakarya penerapan desain dan pengembangan kurikulum pelatihan industri 4.0 berbasis kompetensi atas kerja sama Indonesia dan Singapura.Pada kesempatan ini, Presiden Halimah bersama Menperin Agus melihat langsung kegiatan workshop penerapan desain dan pengembangan kurikulum pelatihan industri 4.0 berbasis kompetensi. Lokakarya ini diikuti sebanyak 60 peserta dari politeknik dan akademi komunitas milik Kemenperin RI.
“Tahun ini, Temasek Foundation kembali mendukung program kolaborasi antara BPSDMI Kemenperin RI dengan Singapore Polytechnic dalam program pelatihan SDM terkait industri 4.0 dengan MoU yang ditandatangani tahun lalu,” kata Menteri Agus di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Indonesia-Singapura bangun kerja sama pendidikan vokasi di pesantren
Indonesia dan Singapura menjalin kolaborasi dalam pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan pengembangan industri 4.0.
Langkah strategis ini terealisasi melalui kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI dengan Singapore Polytechnic.
“Ini merupakan salah satu upaya konkret Pemerintah Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka menghasilkan tenaga kerja industri yang siap memasuki era industri 4.0,” kata Menperin.
Baca juga: Implementasi 4.0, Indonesia butuh SDM terlatih dan infrastruktur baik
Agus menjelaskan Singapura merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga telah meluas kepada bidang pendidikan khususnya yang terkait program vokasi.
“Ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas nasional pada roadmap Making Indonesia 4.0, yaitu pembangunan kompetensi SDM,” tuturnya.
Apalagi, SDM memiliki peran yang vital terhadap upaya memacu daya saing sektor industri, selain faktor investasi dan teknologi.
"Inovasi dan penerapan teknologi merupakan kunci bagi industri untuk bisa berkompetisi di level nasional dan global, termasuk juga menghadapi perkembangan era industri 4.0. Hal ini tentunya membutuhkan SDM industri yang terampil," terangnya.
Baca juga: Indonesia perlu transformasi keterampilan SDM hadapi industri 4.0
Agus menambahkan pada 2018-2019, Kemenperin telah memfasilitasi pelatihan sebanyak 100 guru produktif dari hasil program link and match sekolah vokasi di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di ITE Campus Singapore yang didukung oleh Temasek Foundation.
Agus pun menyampaikan pihaknya telah menyiapkan kurikulum industri 4.0 yang akan diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik di bawah binaan Kemenperin pada tahun ini.
"Dengan kolaborasi dalam pelatihan kurikulum seperti ini, kami berharap dapat memperkaya kurikulum dan mengoptimalkan kompetensi SDM industri, terutama para staf pengajar dan pimpinan di politeknik dan akademi komunitas Kemenperin," imbuhnya.
Baca juga: Pelatihan vokasi dengan 3R siapkan SDM unggul revolusi industri 4.0
Agus Gumiwang berharap kerja sama baik antara Indonesia dan Singapura ini semakin berlanjut, dengan meningkatnya jumlah program kerja sama peningkatan SDM industri selanjutnya.
“Kami juga berterima kasih kepada Presiden Republik Singapura, Pemerintah Singapura, Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic untuk dukungan dan kerja sama dalam meningkatkan kualitas SDM industri di era industri 4.0,” tandasnya.
Baca juga: Kemenperin pertemukan akademisi-pelaku usaha maksimalkan "big data"
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment