Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyampaikan para pemimpin harus beradaptasi dengan teknologi.

Menteri PANRB dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan perubahan dunia harus diiringi dengan adaptasi cepat dan pengembangan berkelanjutan.

Kepemimpinan ASN harus mampu mengimbangi segala tantangan melalui perubahan mendasar pada sistem dan manusia yang relevan dengan zaman, agar mampu menuju birokrasi berkelas dunia pada tahun 2024.

"Semoga Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I menjadi momen penting dalam membentuk digital talent dan digital leader sehingga mampu membangun birokrasi berkelas dunia," kata Tjahjo membuka Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I (Diklatpim I) Angkatan L di Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Lebih lanjut ia menambahkan para pejabat pimpinan tinggi (PPT) juga harus menunjukkan kemampuan intelektual, kemampuan interpersonal, kesadaran diri, kemampuan berpikir kritis dan strategis, menyelesaikan permasalahan, kecerdasan emosional, belajar cepat dan mengembangkan diri, serta motivasi dan komitmen.

Baca juga: Pemerintah tetapkan kebutuhan CASN 707.622 orang

Baca juga: Kemenpan RB jelaskan pedoman pengadaan CPNS dan PPPK


"Pelatihan Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan oleh LAN memiliki peran penting dalam mewujudkan birokrasi yang lebih dinamis, lincah, profesional, efektif, dan efisien dalam pelayanan publik," ucap-nya.

Menteri Tjahjo juga menekankan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, tugas birokrasi adalah menjamin agar manfaat program pemerintah dirasakan oleh masyarakat.

Untuk melaksanakan arahan tersebut, diperlukan transformasi struktural, kultural, dan digital, yang mengubah kepemimpinan dan budaya, proses dan praktik, output serta layanan, supaya instansi pemerintah terus memperbarui dirinya untuk keberlangsungan masa depan dalam lingkungan strategis yang dinamis dan kompleks.

Kemampuan lain yang perlu dimiliki pemimpin adalah kompetensi manajerial dan sosial kultural. Kompetensi manajerial melingkupi integritas, kemampuan bekerja sama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, mengembangkan diri dan orang lain, mengelola perubahan, serta pengambilan keputusan.

Sedangkan, kompetensi sosial kultural diterapkan dengan peranan PPT sebagai agen perekat NKRI, pemersatu bangsa, yang siap mutasi lintas instansi.

Pada kesempatan tersebut, Kepala LAN Adi Suryanto menyampaikan tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat I untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan kolaboratif.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2021