Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, Kadin memiliki program andalan untuk mendukung pembangunan yang keberlanjutan.
“Dua program andalan kami seputar keberlanjutan adalah Kadin Net Zero Hub dan Sub-Hub Bisnis Kehutanan,” ujar Arsjad dalam Indonesia Sustainability Forum yang digelar di Jakarta, Kamis.
Dirinya menyebut, Net Zero hub adalah platform yang bertindak untuk mencapai emisi nol bersih yang memungkinkan bisnis untuk mencapai nol emisi.
Sementara itu, lanjut dia, sub-hub bisnis kehutanan regeneratif adalah platform multi-pemangku kepentingan yang mempromosikan kehutanan multi-perusahaan di hutan lestari manajemen yang melibatkan petani, LSM, pemerintah dan dunia usaha.
Pria yang turut menjadi Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) pada gelaran KTT ke-43 ASEAN ini menyebut, ASEAN BAC memiliki program yang disebut Pusat Keunggulan Karbon ASEAN yang menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi praktik terbaik pada pasar karbon dan perdagangan karbon serta menerapkan standar di seluruh ASEAN.
“Seiring dengan versi Net Zero Hub yang diperluas yang ditujukan untuk wilayah ASEAN,” ujarnya lagi.
Guna mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, dirinya pun mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama dan menerapkan semangat gotong royong agar Indonesia mampu menjadi pemimpin global dalam industri hijau.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global.
Luhut menyebutkan krisis iklim telah merugikan perekonomian global sebesar 23 triliun dolar AS pada 2050 dengan 3 juta kematian setiap tahunnya. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia bersama negara-negara lain berkolaborasi mengatasi masalah krisis iklim.
"Indonesia mempunyai peran penting dalam upaya dekarbonisasi global. Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global," ujar Luhut
Baca juga: Kadin: Nilai transaksi digital ASEAN capai 1 triliun dolar AS di 2025
Baca juga: ASEAN-BAC: Kepemimpinan perempuan bagian dari pertumbuhan ASEAN
“Dua program andalan kami seputar keberlanjutan adalah Kadin Net Zero Hub dan Sub-Hub Bisnis Kehutanan,” ujar Arsjad dalam Indonesia Sustainability Forum yang digelar di Jakarta, Kamis.
Dirinya menyebut, Net Zero hub adalah platform yang bertindak untuk mencapai emisi nol bersih yang memungkinkan bisnis untuk mencapai nol emisi.
Sementara itu, lanjut dia, sub-hub bisnis kehutanan regeneratif adalah platform multi-pemangku kepentingan yang mempromosikan kehutanan multi-perusahaan di hutan lestari manajemen yang melibatkan petani, LSM, pemerintah dan dunia usaha.
Pria yang turut menjadi Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) pada gelaran KTT ke-43 ASEAN ini menyebut, ASEAN BAC memiliki program yang disebut Pusat Keunggulan Karbon ASEAN yang menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi praktik terbaik pada pasar karbon dan perdagangan karbon serta menerapkan standar di seluruh ASEAN.
“Seiring dengan versi Net Zero Hub yang diperluas yang ditujukan untuk wilayah ASEAN,” ujarnya lagi.
Guna mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, dirinya pun mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama dan menerapkan semangat gotong royong agar Indonesia mampu menjadi pemimpin global dalam industri hijau.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global.
Luhut menyebutkan krisis iklim telah merugikan perekonomian global sebesar 23 triliun dolar AS pada 2050 dengan 3 juta kematian setiap tahunnya. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia bersama negara-negara lain berkolaborasi mengatasi masalah krisis iklim.
"Indonesia mempunyai peran penting dalam upaya dekarbonisasi global. Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global," ujar Luhut
Baca juga: Kadin: Nilai transaksi digital ASEAN capai 1 triliun dolar AS di 2025
Baca juga: ASEAN-BAC: Kepemimpinan perempuan bagian dari pertumbuhan ASEAN
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment